Hmmm. Pertanyaan saya ini juga pergumulan saya saat ini, (curhat), jadi seperti ini :

Adik saya adalah mahasiswi dalam Jurusan mandarin di Salah satu universitas di Indonesia. Sekitar mungkin 1 bulan yang lalu Adik saya ini mengajak seorang pria dari keturunan tionghoa yg bekerja di Indonesia datang berkunjung ke rumah saya sebagai teman.

Singkat cerita, Pria ini dalam 1 bulan mungkin sering dtg 1 minggu sekali ke rumah kami.

Ya, orangnya memang Baik, Ramah, Sopan dan berpenghasilan tinggi, Rp. 20 juta per bulan.

Namun imannya bukanlah Kristen..

Saya mengerti, adik saya berteman dengan Pria ini untuk mengasah kemampuannya berbahasa mandarin, dan saya sebagai kakak tertua tidak melarang dia untuk berteman dengan pria itu.

Namun Hal yang benar2 saya takutkan adalah, Saya takut adik saya nantinya jadi berkompromi ttg dasar mencari pasangan hidup yg tertulis dalam 2 Korintus 6 : 14 .

Saya sebagai kakak, sering sekali menasehati dia, saya sempat bilang kepada dia :

“ Koko ga peduli gaji dia berapa, yang pasti masalah iman tidak boleh ada kompromi, harus cari yang seiman dan takut Tuhan, itu yg terpenting” . Dan adik saya Meng Iyakan perkataan saya itu.

Hanya saja, melihat intensitas, hubungan dia dengan pria itu, saya takut adik saya salah memilih  ☹

Baru pagi ini, saya sedikit berargumen dan berdebat dengan Ibu saya mengenai hal ini. Ibu saya kelihatanya tidak keberatan, jika adik saya dekat (jadian) dengan Pria ini nantinya. Padahal saya sudah jelaskan ttg prinsip dalam 2 korintus 6:14, Namun seperti nya tidak membuahkan hasil, Ibu saya berkata : “ Yang Kristen aja banyak yg ga bener, ga bertanggung jawab, dll , Ya kalo agama lain ada yg lebih baik kenapa nga? Jangan terlalu gimana (mungkin bagi Ibu saya,  saya orang yg fanatik) “

Yang penting orangnya baik, sayang orang tua…. Dll..

Memang pria ini baik, setiap berkunjung ke rumah kami Pria ini selalu membawakan oleh2 yg mungkin harganya tidak kecil . untuk keluarga saya. Tapi saya tetap pada pendirian saya , jika memilih pasangan harus seiman , seimbang dan sepadan..

Jujur, saya merasa sangat sendirian dalam menghadapi masalah ini, Orang tua (Kristen) yg saya kira dapat mendukung Saya ttg prinsip ini ternyata tidak.

Apa yg harus saya lakukan, selain berdoa agar adik saya tidak salah memilih pasangan yg tidak seiman ?

 

Donny Silas (bukan nama sebenarnya)

 

JAWAB:

[DSB]:

Dear Donny,

Sebagai orang kristen kita akan sedih melihat salah satu anggota keluarga kita berpotensi melanggar hukum Allah yang sebenarnya Tuhan buat untuk kebaikan kita sendiri. Donny menyadari bahaya yang dapat terjadi pada diri keluarga Donny, dan sudah mencoba memperingatkan adik Anda, bahkan meminta dukungan dari orang tua. Apa yang Donny lakukan sudah amat baik.

Bagian dan tugas Donny sebagai seorang kakak sudah dilakukan, namun bagaimanapun, keputusan pacaran dan pernikahan tetap berada di pundak adik Donny. Sebagai kakak, ada baiknya Donny tidak secara agresif melarang. Sudah menjadi sifat dasar manusia apabila semakin dilarang justru akan semakin ingin dicoba.

Yang Donny perlu lakukan saat ini adalah terus berdoa. Jangan anggap remeh doa. Seringkali tatkala saya sendiri melakukan berbagai kesalahan dan tidak mau mengakuinya dan berubah, istri sayalah yang terus berdoa agar Tuhan berbicara kepada saya. Dan memang, Tuhan berbicara kepada saya melalui berbagai hal. Kadang melalui saat teduh, kadang melalui suatu peristiwa yang tanpa disadari telah merubah saya. Istri sayalah yang bersaksi akan jawaban doanya ini.

Selain itu, janganlah sampai hubungan kalian berdua menjadi terganggu apabila sang adik akhirnya memilih pasangan yang tidak seiman tersebut. Karena apabila itu yang benar terjadi, akan lebih sulit untuk mendapatkan adik Donny kembali. Tetaplah sabar, berdoa dan menasehati dengan penuh hikmat, kasih dan lemah lembut. Bila memilih yang salah, hargai keputusannya. Tetap milikilah hubungan yg baik dengannya. Pada saatnya bila terjadi masalah dengan keputusannya tersebut, adik Donny bisa datang mencari Anda untuk dapat dibimbing dan akhirnya dapat mengambil keputusan yang benar.

GBU Donny, kami akan berdoa untuk ibu dan adik Anda agar dapat mengambil keputusan dengan benar.