gambling vs. stock trading2
Ilustrasi: http://investinginphilippines.blogspot.co.id

ada dua pertanyaan yg saya ingin tanyakan, mohon penjelasannya?

1. apa diperbolehkan orang kristen ikut dalam jual beli saham?
2. apa itu valas? dan apakah orang kristen bisa ikut dalam hal tersebut?

trimakasih penjelasannya GBU. (StevenK)

[JAWAB]:

[DSB]:

Pertanyaan ini seringkali muncul karena membeli saham dan valas seringkali dipandang sebagai judi.

Saham sebenarnya tidak dibuat untuk berjudi, melainkan menggunakan prinsip dagang biasa: penawaran dan permintaan, dan digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat untuk meningkatkan kapital atau modal perusahaan. Jadi dengan ikut serta dalam investasi saham, sebenarnya kita juga telah ikut berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi bangsa.

Harga saham dapat naik atau turun bergantung pada fundamental perusahaan dan hukum permintaan/penawaran. Secara umum apabila perusahaan semakin baik dan berkembang, maka nilai sahamnya pun akan naik. Inilah yang dimaksud dengan fundamental perusahaan. Secara jangka panjang, harga saham akan naik/turun berdasarkan kinerja perusahaan tersebut. Namun dalam waktu singkat, hukum penawaran/permintaan lebih berpengaruh terhadap harga saham. Naik dan turunnya harga saham secara signifikan dalam waktu singkat inilah yang dapat membuat orang menjadi kaya mendadak sehingga membuat saham menjadi daya tarik yang sangat besar bagi orang yang ingin kaya secara cepat tanpa harus melalui kerja keras. Di sisi lain, bermain saham seringkali juga membuat orang putus asa sampai bunuh diri karena harta kekayaannya musnah untuk main saham. Atau dengan kata lain bertransaksi saham bisa berubah menjadi perjudian yang ‘legal’ secara hukum.

Sekalipun legal secara hukum, segala bentuk perjudian adalah sesuatu yang sangat tidak disukai Tuhan. Banyak orang tidak menyadari bahwa judi juga dapat menimbulkan kecanduan. Sudah banyak rumah tangga yang hancur karena berjudi. Karena itu apapun bentuknya kita tidaklah boleh melakukan judi.

Untuk valas, pada prinsipnya juga tidak dibuat untuk berjudi, melainkan sebagai sesuatu yang muncul karena adanya perbedaan nilai mata uang antar negara. Namun karena prinsip ekonomi penawaran dan permintaan yang sama juga berlaku, harga valas dapat naik/turun, dan terkadang juga secara signifikan dan dalam waktu singkat sehingga menjadikan perdagangan valas berpotensi menjadi judi legal juga.

Kalau begitu sekarang bagaimana kita bisa membedakan manakah membeli saham/valas yang benar dan manakah pula yang tidak benar di hadapan Tuhan?

Secara singkat, ciri-ciri atau gejala membeli saham yang tidak berkenan di hadapan Tuhan:

  1. Membeli saham untuk berspekulasi harga. Gejala-gejalanya antara lain:
    1. Membeli saham secara untung-untungan (spekulasi) tanpa pengetahuan memadai mengenai fundamental / kondisi pasar
    2. Membeli saham untuk jangka pendek
    3. Terus-terusan melihat indeks harga saham untuk menentukan kapan beli/jual saham. Hal ini dapat mengganggu pekerjaan sehari-hari. Banyak para pekerja yang menjadi kurang fokus dalam pekerjaannya atau menggunakan fasilitas kantor untuk memantau harga saham. Mereka mengorbankan banyak waktu bahkan lebih memprioritaskan jual/beli saham daripada pekerjaannya. Hal ini bukanlah merupakan tindakan orang Kristen yang baik.
  2. Menggunakan cash flow sehari-hari kita untuk membeli saham. Saham adalah investasi yang mengandung resiko, menggunakan uang belanja dapur sehari-hari untuk membeli saham bukanlah merupakan tindakan yang bijaksana.

Untuk valas, membeli valas dalam jumlah yang sangat besar untuk menaikkan harga demi keuntungan pribadi. Hal ini memang hanya bisa dilakukan oleh orang yang punya uang yang sangat banyak, atau oleh sekumpulan orang. Akibatnya dapat mengganggu stabilitas ekonomi, terutama untuk negara kita yang belum memiliki perekonomian yang maju (misalnya seperti kejadian krisis moneter pada tahun 1997).

Membeli saham yang benar adalah apabila kita memang ingin berinvestasi (jangka panjang) dan bukan untuk spekulasi.

Sedangkan untuk valas, membeli valas yang dapat dibenarkan antara lain:

  1. Untuk menjaga nilai uang kita
  2. Apabila ada kebutuhan untuk bertransaksi dalam mata uang asing
  3. Hendak bepergian ke luar negri

[CKM]:

1. Saya mau memberikan penjelasan dulu mengenai pengertian dan jenis saham. Saham biasanya menunjuk kepada bagian pemilikan sebuah perusahaan. Investor memiliki hak atas dividen perusahaan tersebut. Namun tidak semua saham menghasilkan dividen, ada yang tidak, hasil yang diperoleh investor dari saham adalah kenaikan harga saham tersebut. Saham lebih volatile/tidak stabil daripada obligasi. Potential return-nya lebih tinggi, resikonya juga lebih tinggi. Ada beberapa tipe dari saham, termasuk saham biasa, saham disukai (preferred stock), saham harta, dan saham kelas ganda. Saham disukai biasanya memiliki prioritas lebih tinggi dibanding saham biasa dalam penyebaran dividen dan aset, dan kadangkala memiliki hak pilih yang lebih tinggi seperti kemampuan untuk memveto penggabungan atau pengambilalihan atau hak untuk menolak ketika saham baru dikeluarkan (yaitu, pemegang saham disukai dapat membeli saham yang dikeluarkan sebanyak yang dia mau sebelum saham itu ditawarkan kepada orang lain).

2. Kenapa Anda bertanya apa diperbolehkan orang kristen ikut dalam jual beli saham? Saya kira Anda mengendus sesuatu yang tidak beres dari jual beli saham yah? 🙂 Saham termauk dalam investasi. Investasi bisa berupa judi bisa juga tidak. Sebelumnya kita sama kan dulu persepsi mengenai judi. Judi adalah mengambil resiko atas uang yang dipertaruhkan pada sesuatu hasil yang tidak pasti dengan harapan akan memenangkan sejumlah uang. Apa masalahnya dalam judi? Alkitab tidak membahas secara khusus mengenai perjudian. Tetapi Alkitab memperingatkan kita untuk menjauhkan diri dari cinta uang (1 Timotius 6:10; Ibrani 13:5). Alkitab juga menasehati kita untuk menjauhkan diri dari usaha “mendapat kekayaan dengan cepat” (Amsal 13:11; 23:5; Pengkhotbah 5:10). Judi jelas sekali berfokus pada cinta uang dan menggoda orang dengan janji untuk mendapatkan kekayaan secara cepat dan mudah. Apakah jual beli saham termasuk dalam pengertian ini? Silakan pikirkan.

3. Definisi Investasi menurut kamus besar bahasa Indonesia yaitu penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan.

4. Investasi pada sendirinya tidaklah salah, tetap yang harus dipikirkan dan digumulkan adalah bagaimana kita berinvestasi dengan bijaksana agar tidak jatuh ke dalam judi. Oleh karena itu, investasi diperbolehkan, tetapi ada 2 syarat yang harus diperhatikan, yaitu:

(a) Investasi diperbolehkan, bahkan beberapa investasi dianjurkan/baik
(b) Investasi tersebut bukan dan tidak boleh merupakan jalan pintas untuk menjadi kaya cepat/mendadak.

Hal tersebut menjadi penting karena banyak orang yang mengartikan Investasi sebagai membiarkan uang bekerja untuk kita. Pandangan kita sejak kecil adalah kita dapat menghasilkan uang dengan memperoleh pekerjaan dan bekerja. Itulah yang kebanyakan kita lakukan. Masalahnya: jika kita ingin menginginkan uang lebih, kita harus bekerja lebih keras dengan jam kerja lebih panjang. Akan tetapi, tetap saja ada batasnya berapa lama kita bisa bekerja dalam sehari dan memiliki uang banyak tidak akan terasa fun karena kita tidak punya waktu luang untuk menikmatinya. Hal ini tidak sesuai dengan etika dan etos kerja Kristen.
Saya akan bahas sedikit.

a. Investasi tersebut bukan dan tidak boleh merupakan jalan pintas untuk menjadi kaya cepat/mendadak.
Hal ini bukan berarti orang Kristen tidak boleh kaya. Hanya saya darimana kekayannya itu, haruslah jelas. Apakah dari hasil korupsi, judi atau bahkan dari kuasa gelap. Beberapa ayat Alkitab harus diperhatikan dalam masalah ini, seperti:

Amsal 13:11 yang berbunyi,” Harta yang cepat diperoleh akan berkurang, tetapi siapa mengumpulkan sedikit demi sedikit, menjadi kaya.”

Amsal 23:4-5 yang berbunyi,”Jangan bersusah payah untuk menjadi kaya, tinggalkan niatmu ini. Kalau engkau mengamat-amatinya, lenyaplah ia, karena tiba-tiba ia bersayap, lalu terbang ke angkasa seperti rajawali.”

Pengkhotbah 5:10 yang berbunyi,”Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Inipun sia-sia.”
Sudah bukan rahasia lagi bahwa Orang yang kaya cepat cenderung menggunakan kesempatan dalam kesempitan. kalau ia kaya cepat, sangat tidak siap mentalnya (bahkan ada yang menjadi gila mendadak karena dapat lotere sekian milyar). Oleh karena itu jikalau itu terjadi, ia harus rela memberikan jumlah yang cukup banyak kembali kepada Tuhan, agar tidak terjebak materialisme. Saya banyak melihat orang yang kaya mendadak karena bermain saham, misalnya, tetapi hal itu tidak bisa dibandingkan dengan orang yang miskin mendadak karena bermain saham pula. Banyak lagi yang ditipu karena berbagai macam metode investasi yang ”menggiurkan”.

b. Soal kerja. Berapa banyak orang Kristen yang bangga dengan pekerjaannya adalah sebagai pialang saham? mereka mendapat penghasilan koq. Kenapa saya mempermasalahkannya? Ya, secara sepintas nampaknya mereka bekerja. Mereka bekerja dalam analisa. Tapi menurut saya ini bukalnlah kerja dalam arti yang sesungguhnya. Atau gamblangnya adalah sebetulnya dia belumlah bekerja. HAH?! apa-apaan ini? Nah untuk itu kita perlu mengerti apa itu kerja pada sisi Kristen. Kerja dalam etos Kristen adalah sesuatu yang PRODUKTIF, yang menghasilkan dan yang BERKONTRIBUSI, baik kepada konsumen, perusahaan maupun masyarakat. Permisis tanya, apakah permainan saham dan segala analisanya gagal secara prinsip? Etos kerja Kristen memberikan manfaat bagi diri, bagi konsumen, bagi masyarakat, dan bagi lingkunan. Ini adalah standardnya.

5. Motivasi dalam berinvestasi. Investasi menjadi salah, bila didasari dengan motivasi keserakahan dan kemalasan (mau lebih kaya, dengan lebih mudah atau bahkan tanpa bekerja sama sekali).

6. Jadi, apakah boleh melakukan ini dan itu, saya akan mengatakan, ”anda sendiri yang menjawab, berdasarkan motivasi anda dan siapa anda sebenarnya